Gunung Krakatau - HIMALA UNMA BANTEN

HIMALA UNMA BANTEN, Merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Lestari Alam yang bertempat di Universitas Methlaul Anwar Banten, dan blog ini menyediakan berbagai informasi mengenai lingkungan hususnya informasi Organisasi kami.

Home Top Ad

Post Top Ad

Space Iklan

9/21/2012

Gunung Krakatau

GUNUNG KRAKATAU
Krakatau (813 mdpl), -english Krakatoa adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif hingga saat ini. Krakatau menempati jajaran Tujuh Keajaiban dari Banten (Seven Wonders of Banten), bersama dengan Ujung Kulon, Sunset di Selat Sunda, P. Sanghyang, P. Sebesi, Suku Baduy, dan Situs Arkeologi  Banten Lama.
Geografis
Gunung Krakatau ini terletak di Selat Sunda diantara Pulau Jawa dan Sumatera. Kepulauan Krakatau saat ini dianggap sebagai laboratorium alam raksasa, meliputi lahan seluas 13.735,10 hektar, terdiri dari 11,200 hektar laut, dan 2.535,10 hektar darat. Selain Anak Gunung Krakatau, ketika perjalanan menuju ke obyek wisata. bisa juga singgah di beberapa pulau dekat Gunung Anak krakatau seperti pulau sebuku kecil, pulau sebesi, pulau umang, atau pulau Rakata. Tapi dari beberapa pulau itu, pulau Rakatalah yang lokasinya paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau. Untuk mencapai puncak Gunung Krakatau jalur yang biasa dilewati ada 3 jalur. pertama berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk dengan naik Jet-Foil atau Kapal Phinisi Nusantara. Jalur kedua adalah dari Pelabuhan Labuan, Banten. Dari sini Anda dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang berkapasitas antara 5 sampai 20 orang.
Jalur ketiga bisa ditempuh melalui Pelabuhan Canti, Kalianda-Lampung. Di pelabuhan ini juga dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang akan menempuh Krakatau melalui P. Sebuku dan P. Sebesi.Gunung Krakataumempunyai  pemandangan yang indah serta kepulan lava merah agak kekuning-kuningan menyembur dari kawahnya. Pemandangan bawah laut juga akan membuat para wisatawan terkagum-kagum. Keindahan pulau tropis dengan hiasan pepohonan dan kicauan burung menjadi daya tarik tersendiri keindahan gunung anak krakatau ini. Hamparan pasir pantai yang hitam legam serta keindahan pemandangan dari puncak gunungnya bisa menjadi kenangan tersendiri untuk para wisatawan yang telah datang kesini.
keindahan ikan yang berwarna – warni serta keindahan terumbu karang yang masih alami.
Pendakian bisa kita mulai dari gerbang pantai Krakatau Besar (Legon Cabe). Karena jarang dikunjungi oleh orang atau pendaki, tidak ada jalur yang jelas. Jalur yang ada pun sudah agak tertutup oleh tanaman-tanaman yang tumbuh rimbun, tetapi untuk perjalanan di awal pendakian, bisa dengan mengikuti jalur yang masih tampak jelas, yaitu jalur yang biasa digunakan oleh nelayan setempat untuk mencari kepiting. Namun, apabila sudah masuk ke dalam hutan sekitar ketinggian 50 mdpl, tanaman sangat rimbun dan lebat sehingga perlu untuk melakukan terabasan/merintis. Sebaiknya kita sudah mempersiapkan alat-alat navigasi seperti peta (kalu bisa yang terbaru), kompas, GPS, dan golok untuk menerabas.
 Sekitar kurang lebih ketinggian 650 mdpl, kita dapat menjumpai stringline bekas para pendaki yang dulu sempat melakukan pendakian di gunung ini, yang dapat menuntun kita untuk sampai ke puncak. Akan tetapi, saat kami melakukan pendakian pada Juli 2004 lalu, stringline tersebut banyak yang ikatannya sudah lepas dari pohon dan ada juga pohon yang ditandai stringline sudah tumbang. Maka dari itu, jika ingin melakukan pendakian di gunung ini jangan terlalu berharap dengan bekas-bekas stringline. Cobalah dengan mengunci sudut kompas yang sudah diarahkan ke puncak, dan berjalan mengikuti jarum yang ditunjukkan kompas.
Persiapan dan Tips Pendakian :
Selain harus mempersiapkan perlengkapan pendakian standar, kita juga harus  memperhatikan beberapa saran dan keadaan demi kelancaran pendakian ini :
1.      Bawalah air secukupnya.
2.      Berhati-hati dalam pendakian  menuju puncak karena di takutkan cuaca yang tidak  kita inginkan terjadi.
3.      Sebaiknya dibimbing oleh orang yang sudah berpengalaman mendaki gunung.
4.      Berangkatlah menuju pagi agar pendakian tidak terhalang kabut  atau  hujan saat kita akan mencapai puncak, Jika beruntung, pendakian dini hari juga bisa mengantarkan kita untuk menyaksikan sunrise di puncak gunung.
Sejarah 
Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Rakata yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.
Satu-satunya kesaksian tentang kedahsyatan dan dampak dari letusan Gunung Krakatau ditulis dengan Judul Syair Lampung Karam. Tetapi pada edisi-edisi berikutnya terdapat variasi pada judul tersebut. Dan syair itu ditulis oleh seorang pribumi dengan nama Mohammad Saleh.
IKLIM
         Iklim dari kawasan ini terdiri dari musim kemarau pada bulan April s/d Agustus dan musim penghujan pada bulan September s/d Maret dengan curah hujan rata-rata adalah 850 mm per tahun.Secara  geografis Kepulauan Krakatau terletak antara 105 20 15 s/d 105 28 22 Bujur Timur dan 06 03 25 s/d 06 10 43 Lintang Selatan. Kawasan lindung/ Cagar Alam mempunyai luas 13.735 Ha. Terdiri dari laut dan daratan
Informasi terakhir
Informasi cuaca di Gn. Krakatau yang saya dapat dari internet
Adalah:
-          Suhu : (26,9°C). 
-          kelembaban :  70-81%,
-          Kecepatan angin : 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari barat
 Hal ini menunjukkan bahwa cuaca disana cukup berawan dan hujan-hujan dan badai. Kondisi yang baik buat pendakian sebaiknya dilakukan pada saat cuaca yang baik.

2 comments:

  1. Sebelumnya saya mohon maaf jika masih ada konten yang masih kosong, karene Blog ini masih dalam penyusunan.

    "Admin"

    ReplyDelete

Popular Posts

Post Top Ad