GUNUNG KRAKATAU
Krakatau (813 mdpl), -english Krakatoa
adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif hingga saat ini. Krakatau menempati
jajaran Tujuh Keajaiban dari Banten (Seven Wonders of Banten), bersama
dengan Ujung Kulon, Sunset di Selat Sunda, P. Sanghyang, P. Sebesi, Suku Baduy,
dan Situs Arkeologi Banten Lama.
Geografis
Gunung
Krakatau ini terletak di Selat Sunda diantara Pulau Jawa dan Sumatera.
Kepulauan Krakatau saat ini dianggap sebagai laboratorium alam raksasa,
meliputi lahan seluas 13.735,10 hektar, terdiri dari 11,200 hektar laut, dan
2.535,10 hektar darat. Selain Anak Gunung Krakatau, ketika
perjalanan menuju ke obyek wisata. bisa juga singgah di beberapa pulau
dekat Gunung Anak krakatau seperti pulau sebuku kecil, pulau sebesi, pulau umang, atau pulau Rakata.
Tapi dari beberapa pulau itu, pulau Rakatalah yang lokasinya paling dekat
dengan Gunung Anak Krakatau. Untuk mencapai puncak Gunung Krakatau jalur yang
biasa dilewati ada 3 jalur. pertama berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk
dengan naik Jet-Foil atau Kapal Phinisi Nusantara. Jalur kedua adalah dari
Pelabuhan Labuan, Banten. Dari sini Anda dapat menyewa kapal motor atau kapal
nelayan yang berkapasitas antara 5 sampai 20 orang.
Jalur
ketiga bisa ditempuh melalui Pelabuhan Canti, Kalianda-Lampung. Di pelabuhan
ini juga dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang akan menempuh
Krakatau melalui P. Sebuku dan P. Sebesi.Gunung
Krakataumempunyai pemandangan
yang indah serta kepulan lava merah agak kekuning-kuningan menyembur dari
kawahnya. Pemandangan bawah laut juga akan membuat para wisatawan
terkagum-kagum. Keindahan pulau tropis dengan hiasan pepohonan dan kicauan
burung menjadi daya tarik tersendiri keindahan gunung anak krakatau ini.
Hamparan pasir pantai yang hitam legam serta keindahan pemandangan dari puncak
gunungnya bisa menjadi kenangan tersendiri untuk para wisatawan yang telah datang kesini.
keindahan ikan yang berwarna – warni serta keindahan terumbu karang yang masih
alami.
Pendakian
bisa kita mulai dari gerbang pantai Krakatau Besar (Legon Cabe). Karena jarang
dikunjungi oleh orang atau pendaki, tidak ada jalur yang jelas. Jalur yang ada
pun sudah agak tertutup oleh tanaman-tanaman yang tumbuh rimbun, tetapi untuk
perjalanan di awal pendakian, bisa dengan mengikuti jalur yang masih tampak
jelas, yaitu jalur yang biasa digunakan oleh nelayan setempat untuk mencari
kepiting. Namun, apabila sudah masuk ke dalam hutan sekitar ketinggian 50 mdpl,
tanaman sangat rimbun dan lebat sehingga perlu untuk melakukan
terabasan/merintis. Sebaiknya kita sudah mempersiapkan alat-alat navigasi
seperti peta (kalu bisa yang terbaru), kompas, GPS, dan golok untuk menerabas.
Sekitar
kurang lebih ketinggian 650 mdpl, kita dapat menjumpai stringline bekas para
pendaki yang dulu sempat melakukan pendakian di gunung ini, yang dapat menuntun
kita untuk sampai ke puncak. Akan tetapi, saat kami melakukan pendakian pada
Juli 2004 lalu, stringline tersebut banyak yang ikatannya sudah lepas dari
pohon dan ada juga pohon yang ditandai stringline sudah tumbang. Maka dari itu,
jika ingin melakukan pendakian di gunung ini jangan terlalu berharap dengan
bekas-bekas stringline. Cobalah dengan mengunci sudut kompas yang sudah
diarahkan ke puncak, dan berjalan mengikuti jarum yang ditunjukkan kompas.
Persiapan dan Tips Pendakian :
Selain harus mempersiapkan perlengkapan pendakian
standar, kita juga harus memperhatikan
beberapa saran dan keadaan demi kelancaran pendakian ini :
1. Bawalah air secukupnya.
2. Berhati-hati dalam pendakian menuju puncak karena di takutkan cuaca yang
tidak kita inginkan terjadi.
3. Sebaiknya dibimbing oleh orang yang sudah
berpengalaman mendaki gunung.
4. Berangkatlah menuju pagi agar pendakian tidak
terhalang kabut atau hujan saat kita akan mencapai puncak, Jika
beruntung, pendakian dini hari juga bisa mengantarkan kita untuk menyaksikan
sunrise di puncak gunung.
Sejarah
Pulau Rakata, yang merupakan
satu dari tiga pulau sisa Gunung
Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari
dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Rakata yang terbuat dari batuan
basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung
Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang
muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung
Krakatau.
Satu-satunya
kesaksian tentang kedahsyatan dan dampak dari letusan Gunung Krakatau ditulis
dengan Judul Syair Lampung Karam.
Tetapi pada edisi-edisi berikutnya terdapat variasi pada judul tersebut. Dan
syair itu ditulis oleh seorang pribumi dengan nama Mohammad Saleh.
IKLIM
Iklim dari kawasan ini terdiri dari musim kemarau pada bulan April s/d
Agustus dan musim penghujan pada bulan September s/d Maret dengan curah hujan
rata-rata adalah 850 mm per tahun.Secara
geografis Kepulauan Krakatau terletak antara 105 20 15 s/d 105 28 22
Bujur Timur dan 06 03 25 s/d 06 10 43 Lintang Selatan. Kawasan lindung/ Cagar
Alam mempunyai luas 13.735 Ha. Terdiri dari laut dan daratan
Informasi
terakhir
Informasi cuaca di Gn. Krakatau yang saya
dapat dari internet
Adalah:
-
Suhu : (26,9°C).
-
kelembaban :
70-81%,
-
Kecepatan angin : 2,78-3,80 knot dengan arah dominan
dari barat
Hal ini
menunjukkan bahwa cuaca disana cukup berawan dan hujan-hujan dan badai. Kondisi
yang baik buat pendakian sebaiknya dilakukan pada saat cuaca yang baik.
Sebelumnya saya mohon maaf jika masih ada konten yang masih kosong, karene Blog ini masih dalam penyusunan.
ReplyDelete"Admin"
bagus
ReplyDelete