Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) - HIMALA UNMA BANTEN

HIMALA UNMA BANTEN, Merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Lestari Alam yang bertempat di Universitas Methlaul Anwar Banten, dan blog ini menyediakan berbagai informasi mengenai lingkungan hususnya informasi Organisasi kami.

Home Top Ad

Post Top Ad

Space Iklan

9/18/2010

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)

Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia yang memegang peran dalam keseimbangan ekosistem sesuai dengan fungsi perlindungan pengawetan dan pemanfaatan yang diselaraskan dengan upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dan mutu kehidupan yang lebih baik.
Kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon memiliki sejarah yang sangat panjang, pada tahun 1846 adalah seorang ahli botani yang bernama Junghum asal Jerman yang pertama kali memperkenalkan kekayaan flora dan faun, tahun 1921 Ujung Kulon dan Pulau Panaitan oleh pemerintah Hindia Belanda di tetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam, 1973 Ujung Kulon dirubah menjadi Suaka Marga Satwa dengan di tambah Pulau Peucang, 1985 Ujung Kulon berubah setatus kembalai menjadi Suaka Alam berdasarkan SK Mentri Pertanian No.48/Um/ 1958, dengan batas perairan 500 M dari batas air laut sueut terendah, 1967 Gunung Honje mesuk daerah konservasi, 1967 Kepulauan Krakatau dan Hutan Wisata Carita masuk kawasan Ujung Kulon, tahun 1984 mulai dibentuk tentang penetapan tentang Ujung Kulon menjadi Taman Nasional, kemudian di tahun 1992 Ujung Kulon di tetapkan sebagai Taman Nasinal, dan Teman Nasional Ujung Kulon di kelola oleb Balai Taman Nasional Ujung Kulon atau yang disingkat menjadi (BTNUK) dan kawasan ini di kelola dengan system Zonasi.
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon
            Taman Nasional Ujung Kulon dikelola dengan sistem zonasi, berdasarkan SK Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian alam Nomor: 115/Kpts/DJ-vi/1997, tanggal 7 Agustus 1997 tentang Penunjukan Zonasi pada Taman Nasional Ujung Kulon yang terdiri dari :
  1. Zona Inti seluas 37.150 ha
  2. Zona rimba seluas 77.295 ha
  3. Zona Pemanfaatan Tradisional seluas 1.096 ha
  4. Zona rehabilitasi seluas 3.200 ha
            Ujung Kulon adalah kawasan sisa letusan Gunung Krakatau yang kemudian mengalami suksesi dengan tumbuh dan berkembangnya kehidupan tumbuhan dan satwa liar. Kawasan Taman NAsionAL Ujung Kulon dibagi menjadi beberapa tipe vegetasi menurut tempat hidup flora:
  1. Hutan Pantei, dengan formasi hutan pantai yang lengkap terdiri dari formasi Pes Capree dapat dijumpai Lpomosea Pes corae (ketapang-ketapang), Spinifex Littoreus (Jukut Kiara), Pandanus Tehtonus (PAndan), dan formasi Barringtonia  api-api (Avicanea Sp).
  2. Hutan Mangrove jenis-jenis yang umum terdapat di kewasan paintai Ujung Kulon adalah Padi-padi (Lumitzera racemosa) Api-api (Apicena sp)
  3. Hutan Rawa Air Tawar, dicirika dengan jenis-jenis Typha (Typha angustifolia), Teki (Cyperus sp)
  4. Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah, ditandai dengan banyaknya Palma.
  5. Padang Rumput (Sabana)
            Tumbuh 700 jenis Flora dan 57 diantaranya endemic dan langka di Pulau Jawa (Hasil penelitian para ahli) dan lebih dari  300 jenis fauna yang hidup liar di Ujung Kulon dan salah satunya diantaranya yang menjadi primadona kawasan ini dan menjadi pusat perhatian adalah Rhinoceros Sondaicos (Badak Jawa atau Badak Bercula Satu).
            Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah suatu kawasan yang labil, maksud labil disini adalah kawasan ini perlu diberikan perhatian yang lebih dalam perlindungan, pelestarian dan pengembangannya. Ujung Kulon adalah kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati, hasil hutan, hasil bumi dan sebagainya, hal inilah yang membuat para pengrusak Lingkungan untuk merauk keuntungan dari lingkungan yang rusak. Ujung Kulon adalah Situs Warisan Dunaia dan Pusat Parawisata, Penelitian Ilmiah dan Kawasan Konservasi berbagai jenis flora dan fauna endemik di Pulau Jawa.
            Mengapa Ujung Kulon Harus dilestarikan, karena kawasan ini merupalan simbol dan aset warisan Dunia yang didalamnya terdapat  berbagai macam jenis flora dan fauna yang termasuk langka  selain itu sekarang-sekarang ini hutan sebangai peru-paru dunia telah perlahan hilang, lalu akankah aset warisan dunia ini begitu saja punah dan rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Foto-Foto Ujung Kulon
Masih banyak lagi keindahan yang dimiliki Taman Nasional Ujung Kulon atau yang sering kita sebut TNUK, Taman Nasional Ujung Kulon selain menyuguhkan keindahan panorama alanya TNUK juga menyimpan berbakai macam Flora dan Fauna yang termasuk langka.

1 comment:

  1. ok juga nie infonya,, kunjungan baliknya ditunggu ea sob,, silahkan klik www.gpulsa.net untuk berbisnis pulsa dan www.ilmuhukum.co.cc untuk blog catatan onlineku salam kenal dari anak fakultas hukum unma banten

    ReplyDelete

Popular Posts

Post Top Ad