- Peta dan kompas atau GPS
- Kotak P3K
- Filter air
- Tabir surya dan lotion anti serangga
- Pisau serbaguna
- Kabel nilon
- Senter (senter genggam atau senter kepala) plus batere cadangan
- Kacamata hitam
- Korek api/pemantik api
- Cadangan makanan — Terdiri dari sarapan, makan siang, dan makan malam per hari pendakian; camilan di sela-sela mendaki; cadangan air, dan peralatan masak serta perlengkapan makan (piring, mangkuk, gelas, sendok) jika hiking selama lebih dari 1 hari
- Pakaian cadangan — Terdiri dari lapisan dasar (atas dan bawah), lapisan tengah (isolasi hangat), dan lapisan luar (jaket/padding mendaki); jas hujan; Kaus kaki ekstra; Topi dan sarung tangan; handuk kecil; Hindari pakaian yang berbahan kapas, karena memerangkap keringat tetap dekat dengan kulit Anda
- Tempat berlindung (tenda/kantung tidur) — Jika hiking lebih dari satu hari
- Alas kaki yang tepat untuk mendaki — Untuk pendakian singkat, sandal gunung atau sepatu olahraga biasa sah-sah saja digunakan. Tapi untuk pendakian jarak jauh yang lebih lama, direkomendasikan untuk memakai sepatu boots khusus mendaki yang menawarkan lebih banyak dukungan.Identitas diri; salinan itinerari perjalanan; uang tunai secukupnya
- Ponsel atau radio 2 arah
Post Top Ad
Space Iklan
10/10/2018
Persiapan Mendaki Gunung untuk Pemula
Persiapan Mendaki Gunung untuk Pemula
Bukan anak milenial Indonesia namanya kalau tidak mendeklarasikan naik gunung sebagai salah satu hobinya. Tidak sulit sebenarnya untuk mengetahui apa yang menjadi pesona naik gunung sebagai alternatif hiburan yang sangat populer belakangan ini. Mendaki gunung menjelajahi alam terbukti memberikan efek relaksasi yang bisa meredakan stress dan membuat kita lebih bahagia.
Namun meski terlihat mudah, ada sejumlah persiapan naik gunung yang yang harus Anda perhatikan dari jauh-jauh hari agar petualangan Anda bebas hambatan. Catat baik-baik, ya!
Yang harus diperhatikan dalam persiapan naik gunung
Ingat bahwa tidak semua jalur hiking diciptakan sama. Jika ini adalah kesempatan pertama Anda untuk mendaki gunung, jangan serakah dan langsung menjajal lokasi yang sulit untuk dicapai dengan level kesulitannya tinggi.
Pilihlah lokasi dan tingkat ekstrimitas hiking berdasarkan waktu yang Anda miliki — apakah weekend Anda benar-benar kosong? Atau hanya beberapa jam saja di Sabtu sore? Carilah lokasi hiking santai di sekitar area Anda yang masih bisa ditempuh dan dihabiskan dalam waktu kurang dari satu hari, tidak mengharuskan Anda untuk membawa tenda, atau membawa baju ganti ekstra.
Putuskan apakah Anda akan melakukan hiking solo atau dengan teman/kelompok. Bagi kebanyakan orang, mendaki gunung sendirian menjadi suatu pelarian untuk mencapai ketenangan batin. Namun, mendaki sendirian juga lebih berbahaya jika terjadi sesuatu saat Anda lengah dan keluar jalur. Agar lebih aman, ajak beberapa teman untuk mendaki bersama.
Penting untuk mengetahui cuaca seperti apa yang diharapkan di lokasi hiking sehingga Anda dapat mempersiapkan dan mengubah rencana jika diperlukan. Sebelum naik gunung, cek kabar cuaca di internet atau tanyakan dengan petugas pengawas di lokasi tentang cuaca hari itu. Jika diperkirakan akan ada kabut tebal, hujan besar (terutama badai petir), apalagi siaga merapi, jangan kekeuh memaksakan naik gunung dan datang kembali lain waktu.
Selalu beri tahu teman dan keluarga di rumah tentang jadwal perjalanan Anda (kapan Anda akan hiking, berapa lama, dan kapan Anda harusnya kembali), lokasi hiking (peta), dan siapa saja yang ikut dalam kelompok Anda. Kabari seseorang sebelum Anda benar-benar menuju ke hutan. Luangkan waktu untuk memberi tahu mereka setiap rincian penting dari perjalanan Anda, jadi jika mereka tidak mendengar kabar dari Anda untuk kurun waktu tertentu, mereka jadi bisa memberi tahu pihak berwenang yang tepat.
5. Persiapkan fisik dalam mendaki gunung
Naik gunung membutuhkan fisik yang prima. Ini karena tubuh bisa membakar energi yang bukan main besarnya selama mendaki kurang lebih 8 jam di area ekstrim. Selain itu, olahraga ini juga menyimpan berbagai risiko kesehatan yang wajib Anda waspadai — mulai dari hipotermia, mountain sickness, hingga edema paru.
Semua risiko ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pendaki ulung maupun pemula, karena ketika Anda naik ke ketinggian lebih dari 2 ribu meter di atas permukaan laut, tubuh Anda harus cepat menyesuaikan diri dengan jumlah oksigen yang makin menipis.
Untuk menjamin kebugaran fisik Anda menjelang hari naik gunung, Anda perlu membangun keseimbangan, fleksibilitas, serta kekuatan pada kaki dan otot punggung Anda untuk dapat melewati jalur dakian. Olahraga juga dapat membantu Anda untuk menguatkan punggung dan bahu untuk membawa tas ransel gunung yang berat totalnya bisa mencapai 18 kilogram.
6. Perhatikan asupan makanan sebelum mendaki gunung
Jika Anda akan naik gunung dengan rute yang cukup melelahkan, sarapan bubur ayam saja tentu tidak akan cukup untuk memberikan Anda energi yang dibutuhkan untuk mendaki nanti. Apa yang Anda makan dan minum sehari atau 2 hari sebelum pendakian bisa menjadi perbedaan tipis antara kesuksesan dan kegagalan. Asupan makanan sangat berperan besar untuk menyediakan energi yang Anda butuhkan selama mendaki, juga sekaligus mencegah kemungkinan cedera.
Ahli diet terdaftar Kate Scarlata, dilansir dari Boston Magazine mengatakan makanan persiapan naik gunung yang ideal seharusnya mengandung tinggi karbohidrat dan protein. Misalnya bubur dengan campuran greek yogurt atau topping telur rebus, atau seporsi nasi putih hangat dengan lauk daging pilihan Anda serta sayuran. Ini adalah pilihan sarapan yang cerdas sebelum mendaki gunung.
Jika Anda masih lapar, lipat gandakan porsinya (dari jenis makanan yang sama dengan yang Anda makan tadi). Camilan pisang atau jeruk sebelum dan selama mendaki juga sangat disarankan supaya menggantikan kadar kalium yang hilang saat Anda berkeringat.
Minumlah minimal 2 liter cairan (air, jus, susu, minuman olahraga) sehari sebelum pendakian Anda. Minum 1 liter air putih atau minuman olahraga sebelum mulai mendaki. Mulailah minum segera setelah Anda bangun dari tempat tidur di hari itu.
7. Bawa barang yang perlu saja
Tidak peduli lokasi, waktu, atau tingkat kesulitan pendakian, Anda harus selalu membawa barang-barang ini dalam perjalanan Anda:
Sudah seberapa matang persiapan naik gunung Anda?
Baca Juga:
Tags
# Divisi Gunung Hutan
About HIMALA UNMA BANTEN
Selamat datang di blog kami disini menyediakan berbagai informasi tentang orhanisasi kami, materi kepecinta alaman, dan informasi masalah lingkungan. jika butuh informasi lain silahkan hubungi kami atau menulis komentar di tempat yang kami sedikan
Divisi Gunung Hutan
Label:
Divisi Gunung Hutan
Lokasi: Indoneria
Banten, Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Sebelum mengarah pada macam – macam simpul tali yang digunakan dalam panjat tebing sebaiknya kita uraikan terlebih dahulu apa itu simpul?...
-
Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan k...
-
Pendapat yang diperoleh dari Shaker (1983) mendapati bahwa orang Mesir merupakan orang atau golongan manusia yang pertama menggunakan tali...
-
Manfaat Gunung Bagi Kehidupan Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alam, mulai dari pantai, hutan, sungai, hingga gunung ....
No comments:
Post a Comment